Setiap daerah pasti memiliki bahasa yang berbeda dengan daerah lain, seperti halnya di Sulawesi Selatan (Sulsel). Sulsel terkenal dengan bahasa Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar dengan dialek yang beragam, salah satu dialeknya adalah dialek Konjo atau yang biasa disebut dengan bahasa Konjo/basa Konjo.Dialek Konjo ini memiliki aturan tata bahasa dan pengucapan tersendiri sehingga tak jarang digolongkan menjadi sebuah bahasa. Bahasa Konjo sendiri masuk dalam salah satu rumpun bahasa Makassar.Selain dialek/bahasa Konjo, Bahasa Makassar atau Mangkasara' kerap diucapkan dalam beberapa dialek/bahasa lainnya di antaranya Lakiung, Turatea, Bantaeng, dan Selayar. Lantas, seperti apa bahasa Konjo? Simak penjelasannya.Baca juga: Mengenal Suku Kajang dengan Kearifan LokalnyaAsal Bahasa KonjoDilansir dari jurnal Universitas Muhammadiyah Makassar yang berjudul "Alih Kode Bahasa Makassar (Dialek Konjo) ke dalam Bahasa Indonesia di Ammatoa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukmba, bahasa Konjo adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat daerah Kajang", Kabupaten Bulukumba. Dalam dialek Makassar arti "Konjo" adalah "di sini".Bahasa ini dimasukkan ke dalam suatu rumpun bahasa Makassar yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Sulawesi Selatan dalam cabang Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Konjo merujuk pada sebuah dialek bahasa Makassar yang diucapkan di desa-desa perbatasan kawasan berbahasa Makassar dan Bugis.Penggunaan bahasa Konjo hampir 80% sama dengan bahasa Makassar walaupun kadang dengan pengucapan yang agak berbeda. Sehingga tak jarang bahasa Konjo dikait-kaitkan dengan bahasa Makassar.Dialek Konjo terbagi ke dalam dua sub kelompok yaitu:"Konjo pegunungan''. Jumlah penutur sekitar 100.000 di pakai di sekitar Gunung Bawakaraeng."Konjo Pesisir " Jumlah penutur sekitar 100.000 jiwa di pakai di pantai teluk Bone.Di daerah Konjo di kecamatan-kecamatan timur Kabupaten Bulukumba masuk dalam kelompok "Konjo Pesisir".Bahasa ini memiliki abjadnya sendiri, yang disebut Lontara. Namun sekarang banyak juga ditulis dengan menggunakan huruf Latin.Huruf Lontara berasal dari huruf Brahmi kuno dari India. Seperti banyak turunan dari huruf ini masing-masing konsonan mengandung huruf "a" yang tidak ditandai. Huruf-huruf hidup lainnya diberikan tanda baca di atas, bawah, sebelah kiri, dan sebelah kanan dari setiap konsonan.Salah satu contoh kata dalam bahasa Konjo yakni Sumur (Buhung), Lempar (Rembasa), Pulang (Minro), dan masih banyak lagi.Untuk lebih mengetahui bagaimana percakapan dalam bahasa Konjo, berikut ini beberapa contohnya.Baca juga: 31 Suku yang Mendiami Daerah Sulawesi serta PenjelasannyaContoh Percakapan Bahasa KonjoPercakapan 1A : Hasma, Anre nu minro ? (Hasma, Kamu tidak pulang ?)
B : Anre pi, apa do ? (Belum, Kenapa ?)
A : eh, ngura na tala minro ko intu ? Lantang mi bangngiya (eh, Kamu mau pulang tidak ? Sudah tengah malam)