Ka'bah merupakan tempat suci bagi umat Islam seluruh dunia. Bangunan yang sekilas berbentuk kubus ini memiliki sejumlah keistimewaan, salah satunya pada bagian pintu.Pintu Ka'bah terbuat dari emas dengan panjang 3,10 m, lebar 1,90 m, dan kedalaman 2,25 m, sebagaimana dikatakan Ahmad Rofi' Usmani dalam buku Makkah & Madinah. Sejumlah sumber menuliskan ukuran yang sedikit berbeda.Baca juga: Mengenal Hajar Aswad, Batu Mulia yang Diyakini dari SurgaMenurut sejarahnya, ketika pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim AS, Ka'bah memiliki dua pintu, yaitu pintu timur dan pintu barat kedua-duanya menyentuh tanah.Pintu timur sebagai pintu masuk, sedangkan pintu barat sebagai pintu keluar. Tapi, pintu barat (kini disebut pintu taubat dan terletak di dekat tangga di dalam Ka'bah) kemudian ditutup, ketika kaum Quraisy memugar Ka'bah sebelum Muhammad SAW diangkat sebagai Nabi.Sementara itu, pintu timur ditinggikan dari permukaan tanah dan daun pintunya dibuat dua.Kedua pintu Ka'bah dari waktu ke waktu senantiasa terus dipercantik. Perbaikan terakhir yang dilakukan yaitu pada masa Raja Khalid ibn Abdul Aziz. Sang Raja memerintahkan agar pintu Ka'bah dan pintu taubat diperbaiki dan dipercantik dengan dilapisi oleh emas.Proyek tersebut selesai pada tahun 1979 dengan menggunakan emas seberat 280 kilogram. Struktur kedua pintu dibuat dari kayu setebal 10 sentimeter. Kedua pintu itu kemudian dihiasi dengan ornamen-ornamen dari emas murni.Ornamen-ornamen tersebut berupa kaligrafi ayat-ayat Al-Qur'an itu dimaksudkan untuk mengingatkan kaum Muslim yang berada di depannya bahwa mereka kini berada di depan pintu Ka'bah.Selain itu, pintu Ka'bah juga diselimuti dengan kiswah. Kiswah tersebut diberi nama Al-Barqa', yang memiliki tinggi 6,32 m dan lebar 3,30 m.Seperti halnya kiswah Ka'bah, kiswah pintu Ka'bah kini juga dibuat di Makkah. Karena itu, di bagian bawah kisah tertulis dalam bahasa Arab yang artinya "Penutup ini dibuat di Makkah Al-Mukarramah dan Raja 'Abdullah ibn 'Abdul Aziz menghadiahkannya kepada Ka'bah. Kiranya Allah SWT menerimanya."Muhammad bin Abdullah Bathuthah dalam Rihlah Ibnu Bathuthah menjelaskan bahwa Ka'bah terbuat dari batu yang keras, antara satu batu dengan batu lainnya dikaitkan dengan sangat kokoh, sehingga bangunannya tak akan lekang oleh waktu.Pintu Ka'bah berada di antara Hajar Aswad dan Rukun Iraqi yang panjangnya mencapai 10 syibr (sekitar 150 cm). Tempat itu disebut Multazam, sebuah tempat mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT.Bagian luar Multazam ini dilapisi dengan perak begitupun dengan ambang pintu bagian atasnya. Multazam memiliki dua lubang besar berlapis perak. Pada dua lubang ini terdapat gembok.Pintu Ka'bah dibuka setelah selesai salat Jumat dan pada tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW saja. Saat membuka pintu, mereka meletakkan kursi yang berbentuk dengan mimbar.Kursi itu memiliki tangga dan tiang dari kayu serta dilengkapi empat roda yang berfungsi untuk menggerakkannya ke sana kemari. Kursi itu diletakkan berdempetan dengan dinding Ka'bah.Baca juga: Baitul Makmur, Ka'bah Para Malaikat di Langit KetujuhMuhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Muhammad Raja'i Ath-Thahlawi dalam buku Al-Kakbah Al-Musyarrafah wa Al-Hajr Al-Aswad (Ru'yah 'Ilmiyyah) turut menjelaskan mengenai Ka'bah.Ketika Nabi Ibrahim AS membangun Ka'bah, semula hanya ada dua rukun yaitu rukun Yamani dan rukun Hajar Aswad. Sementara Hijr Ismail berbentuk melingkar.Kemudian kaum Quraisy memotong bangunan Ka'bah sekitar tiga meter yang kemudian menambahkannya pada Hijr Ismail.Pada masa Abdullah bin Az-Zubair ia kembali merenovasi Ka'bah dengann menjadikan Ka'bah memiliki empat rukun (sudut). Empat rukun tersebut di antaranya:1. Rukun Hajar Aswad yang menjadi titik tolak dimulainya tawaf menghadap ke timur.2. Rukun Iraqi menghadap ke utara.3. Rukun Syami menghadap ke barat.4. Rukun Yamani menghadap ke selatan.