Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang telah ditetapkan sejak 17 Agustus 1945. Namun, dalam perjalanannya terjadi beberapa kali pemindahan ibu kota ke luar Jakarta.Pemindahan ibu kota Indonesia terjadi setelah kemerdekaan akibat agresi militer Belanda pada 1946. Kedatangan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) membuat Jakarta dinilai kurang aman dan dipindahkan ke wilayah lain.Meski begitu, pada akhirnya Jakarta ditetapkan secara de jure sebagai ibu kota Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1964.Lantas ke wilayah mana saja ibu kota Indonesia pernah pindah? Berikut daftarnya yang dihimpun dari arsip detikcom dan situs resmi Pemprov Aceh.Baca juga: Pembangunan IKN, di Tengah Merawat Alam dan Menjaga TradisiBaca juga: Karya Dosen Vokasi UB Masuk Nominasi Logo IKN, Intip Penampakannya!3 Wilayah yang Pernah Jadi Ibu Kota Negara Indonesia:1. YogyakartaSetelah proklamasi kemerdekaan RI, tepatnya pada 29 September 1945, NICA sudah memasuki Jakarta dan di sisi lain, masih ada sisa-sisa tentara Jepang yang belum ditarik.Kondisi ini membuat Jakarta semakin tak kondusif sehingga pada 2 Januari 1946, Sultan Hamengkubuwono IX saat itu menyarankan agar Ibu kota RI dipindahkan sementara ke Yogyakarta.Sehari kemudian, rombongan Presiden Soekarno tiba di Yogyakarta untuk proses perpindahan ibu kota. Setelah resmi, pusat pemerintahan untuk sementara dikendalikan dari Gedung Agung Yogyakarta yang berperan menjadi istana kepresidenan.Yogyakarta menjadi ibukota negara hingga 27 Desember 1949.2. BukittinggiMeski sudah dipindahkan ibu kota negaranya ke Yogyakarta, namun kondisi Indonesia saat itu belum stabil. Terlebih Yogyakarta sempat jatuh ke tangan Belanda.Terjadilah pada 19 Desember 1948, ibu kota kembali dipindahkan dari Yogyakarta ke Bukittinggi, Sumatera Barat. Hal ini disebabkan Presiden, Wakil Presiden dan sejumlah petinggi negara ditawan dan diasingkan ke luar Jawa.Berdasarkan hasil rapat kabinet sebelum serangan tersebut terjadi, Presiden dan Wakil Presiden memberikan mandat kepada Menteri Kemakmuran, Sjafruddin Prawiranegara yang ketika itu berada di Bukittinggi untuk membentuk pemerintahan darurat di Sumatera.3. BireuenDalam laman Pemprov Aceh dijelaskan bahwa Bireuen memiliki julukan sebagai Kota Juang karena perannya dalam mempertahankan kemerdekaan RI.Bahkan menurut keterangan tokoh-tokoh setempat, Bireuen disebut pernah menjadi ibu kota RI yang ketiga meski hanya selama seminggu, setelah Yogyakarta jatuh ke tangan penjajah dalam agresi Belanda.Baca juga: Pengamat Unair: Potensi Krisis Air Bersih di IKN Sangat Rendah, Asal....