Persib Bandung dipastikan gagal meraih gelar juara Liga 1 2022/2023. Maung Bandung yang mengoleksi 62 poin juga gagal mempertahankan posisi kedua setelah dikudeta rival abadinya, Persija Jakarta yang mengumpulkan 66 poin.Selain dua kegagalan di atas, Persib juga gagal mengamankan nama David da Silva sebagai top skor. Posisi David yang mengemas 24 gol digeser bomber Borneo FC Matheus Pato yang mencatatkan 25 gol, plus 1 pertandingan tersisa.Baca juga: Perpisahan Persib dan I Made yang Tak MengenakkanPerjalanan David bersama Persib sebetulnya tidak begitu pelik. Di pertandingan pertama saat ditahan imbang Bhayangka FC 2-2, David da Silva memang gagal mencatatkan namanya di papan skor. Namun setelah itu, David tampil moncer dengan terus mencetak gol untuk Maung Bandung.Setidaknya hingga pekan ke-14, David sudah mengemas 13 gol. Ia hanya absen mencetak gol saat Persib terbang ke Stadion Gelora BJ Habibie, Senin (29/8/2023). Maung Bandung pada saat itu harus bertekuk lutut di hadapan PSM Makassar dengan skor akhir 1-5.Semenjak pekan ke-14, David rupanya mulai mengalami paceklik gol. Ia tercatat puasa gol di tiga pertandingan beruntut, meski salah satu pertandingannya disebabkan karena David mengalami akumulasi kartu kuning.Setelah tiga pertandingan absen mencetak gol, performa David mulai naik lagi meskipun tetap angin-anginan. Ia tak konsisten mencetak gol di setiap pertandingannya, yang membuat lini depan Persib dipertanyakan kekompakannya.Kritik bahkan dilontarkan legenda Persib, Yudi Guntara. Ia menilai David yang bertandem dengan Ciro Alves di lini depan Maung Bandung masih egois saat bermain. Duo Brasil itu dinilai masih mementingkan ego individu daripada bermain kolektif bersama skuadnya."David da Silva dan Ciro itu bermainnya masih mengedepankan individu. Saya merasa belum puas," kata Yudi kepada detikJabar, Rabu (22/3/2023).Meski secara statistik, David da Silva mampu mengemas 20 gol dari 28 laga yang dilakoninya, dan mencatatkan assist. Kemudian, Ciro telah mengemas 10 gol dan empat assist. Namun, Yudi menyebut catatan statistik itu tak menunjukkan kerja sama tim."Mencetak gol dari mana dulu, apakah dari kerja sama atau bola mati. Kebanyakan dari bola mati, penalti, freekick. Jadi, bukan murni kerja sama tim, ataupun antara David da Silva dan Ciro," kata Yudi."Jadi, perlu evaluasi soal second line dan lainnya. Juga perlu adanya kerja sama yang baik. Saya merasa belum puas dengan penampilan Ciro dan David da Silva. Apalagi, Ciro itu mudah kehilangan bola," ucap Yudi menambahkan.Baca juga: Persib Tumbang di Kandang Bobotoh MeradangAkhirnya, di pekan ke-33, David harus merelakan posisinya dikudeta pemain Borneo FC Matheus Pato. David saat Persib bertandang ke markas Persita Tangerang, tidak bisa menambah koleksi 23 golnya, dan digeser Pato yang mencatatkan brace saat membantai RANS Nusantara. Gol Pato pun genap menjadi 25.David sempat mengejar dengan torehan satu gol saat Persib dibantai kembali oleh Persikabo 1973. Namun sayang, torehan sebiji gol itu tidak mampu menggeser posisi Pato yang dinobatkan sebagai top skor liga. David pun harus puas setelah hanya bisa mengemas 24 gol di akhir musim Liga 1 Indonesia.