Bulan Syaban adalah satu bulan dalam kalender Hijriah yang berada tepat sebelum bulan Ramadan. Untuk itu, ada yang menyebut, bulan Syaban menjadi bulan untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan.Sejumlah hadits bahkan menjelaskan bahwa Syaban adalah waktu yang mulia untuk berpuasa sunnah menjelang Ramadhan. Sebagaimana dikatakan oleh Anas ibn Malik saat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang puasa yang paling utama. Beliau SAW menjawab: "Puasa Syaban sebagai penghormatan untuk menyambut puasa Ramadhan." (HR Tirmidzi)1 Syaban 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa?Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M yang disusun oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Syaban 1444 H atau 2023 bertepatan dengan hari Rabu, 22 Februari 2023. Dengan kata lain, Syaban 2023 dimulai kurang lebih 8 hari lagi.Sementara itu, menurut Kalender Islam Global Tunggal 1444 H yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, 1 Syaban 1444 H jatuh pada Selasa, 21 Februari 2023. Penentuan awal bulan dalam kalender ini mengacu pada Kriteria Kongres Turki 2016.Setelah mengetahui kapan bulan Syaban dimulai, ada baiknya bila muslim juga memahami sejumlah keistimewaan yang dikandung bulan Syaban. Berikut di antaranya.Baca juga: Malam 15 Rajab Termasuk Waktu Mulia, Ini Tanggal dan AmalannyaBaca juga: Puasa Nisfu Syaban 2023: Jadwal dan DalilnyaKeistimewaan Bulan Syaban 1. Bulan Kesukaan Rasulullah untuk PuasaImam Baihaqi menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Waktu-waktu Penuh Berkah: Khazanah Islam Klasik, Rasulullah SAW berpuasa hampir sebulan penuh di bulan Syaban.Abu Salamah RA menceritakan: "Aku bertanya kepada Aisyah RA tentang puasa Rasulullah SAW. Ia menjawab, 'Rasulullah SAW berpuasa sampai-sampai kami berkata, beliau benar-benar berpuasa dan beliau juga tidak berbuka sampai-sampai kami berkata, beliau benar-benar telah berbuka. Dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa pada bulan Syaban. Yakni, beliau SAW berpuasa pada bulan tersebut hampir semuanya (sebulan penuh)." (HR Muslim, Nasa'i, dan Ahmad)Mengenai puasa tersebut, Imam Syafi'i menjelaskan bahwa Nabi SAW berpuasa (hampir) sebulan penuh pada bulan Syaban, yakni hanya beberapa hari saja beliau SAW tidak berpuasa.Syaban juga termasuk bulan yang paling disukai oleh Rasulullah. Abdullah ibn Abu Qais mengatakan bahwa ia mendengar Aisyah RA berkata, "Bulan yang paling disukai oleh Nabi SAW untuk berpuasa adalah bulan Syaban, kemudian beliau SAW menyambungnya dengan puasa Ramadhan." (HR Abu Daud, Nasa'i, dan Ahmad).Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengatakan, saking seringnya Rasulullah SAW berpuasa sunnah di bulan Syaban, beliau SAW menganggap bahwa bulan Syaban merupakan bagian dari bulan Ramadhan.2. Diangkatnya Amalan ManusiaBulan Syaban disebut sebagai salah satu waktu diangkatnya amalan manusia kepada Allah SWT. Sementara, Rasulullah SAW lebih suka amalannya diangkat saat beliau sedang berpuasa. Dari Usamah ibn Zaid, beliau berkata, "Ya Rasulullah, aku melihat Engkau berpuasa dalam sebulan yang tidak aku lihat Engkau berpuasa seperti demikian dalam bulan yang lain."Rasulullah SAW bersabda, "Bulan Syaban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang banyak manusia melalaikannya. Dalam bulan Syaban diangkat amalan manusia maka aku cintai tidak diangkatkan amalanku kecuali aku dalam keadaan berpuasa."Aku berkata, "Aku melihat Engkau berpuasa hari Senin dan Kamis dan tidak Engkau tinggalkan keduanya."Rasulullah SAW menjawab, "Sesungguhnya amalan hamba diangkat dalam kedua hari tersebut, maka aku cintai tidak diangkatkan amalanku kecuali aku sedang dalam keadaan puasa." (HR Al Baihaqi)Baca juga: Kalender Hari Besar Islam 2023, Termasuk Puasa Ramadan dan Arafah3. Ada Malam Nisfu SyabanDalam bulan Syaban terdapat suatu malam yang mulia. Dikatakan bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa orang mukmin, menangguhkan hukuman bagi orang kafir, dan mengabaikan para pendengki.Namun, sejumlah hadits yang menerangkan tentang hal ini memiliki derajat lemah. Salah satunya berasal dari Mu'adz bin Jabal RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda,يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍArtinya: "Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."