Ketika mendarat di Indonesia, Jepang mulai menerapkan berbagai macam kebijakan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan rakyat Indonesia. Di bidang ekonomi, Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang guna mendukung gerak maju Jepang dalam perang Pasifik.Kebijakan tersebut menuntut rakyat Indonesia untuk mengerahkan seluruh sumber daya ekonomi yang dimiliki.Melansir buku Sistem Ekonomi Indonesia karya Darwin Damanik dkk, demi menyokong kebutuhan perang, Jepang merombak struktur ekonomi rakyat Indonesia dan mengeksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran.Baca juga: Sistem Pendidikan Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang, Seperti Apa Ya?
Berikut beberapa kebijakan ekonomi perang guna mendukung pemerintah Jepang,yaitu:Mengawasi dan Memperbaiki Prasarana EkonomiDikarenakan Belanda menghancurkan sejumlah objek vital, termasuk prasarana ekonomi di Indonesia, Jepang memutuskan untuk menerapkan kebijakan pengawasan dan perbaikan.Jepang memperbaiki beberapa prasarana, seperti jembatan, alat transportasi, telekomunikasi, dan gedung-gedung.Jepang juga mengawasi gerak-gerik praktik ekonomi rakyat Indonesia. Salah satu kebijakan pengawasan adalah menetapkan pengendalian harga kenaikan.Memperluas Wilayah Persawahan Mengutip buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA kelas XI oleh Dr. Abdurakhman dkk, keadaan produksi beras di Indonesia pada saat itu sangat menurun, bahkan sekadar untuk memenuhi kebutuhan rakyat pun tidak cukup.Baca juga: Awal Kedatangan Jepang ke Indonesia, Mengapa Rakyat Sempat Menyambut Gembira?Di samping itu, kebutuhan pangan Jepang untuk perang meningkat. Maka dari itu, pemerintah Jepang memperluas wilayah persawahan. Upaya ini dilakukan dengan harapan produksi beras dapat meningkat sehingga mampu memenuhi kebutuhan perang.Perluasan wilayah persawahan tidak hanya terjadi di pulau Jawa, tetapi juga di Sumatra Timur, Kalimantan, dan SulawesiPenanaman Wajib Tanaman untuk PerangEksploitasi yang dilakukan pemerintah Jepang adalah penanaman wajib atas tanaman-tanaman yang dibutuhkan ketika perang, yakni pohon kapas dan pohon jarak.Pohon kapas digunakan untuk bahan pakaian, sementara pohon jarak digunakan untuk bahan bakar pesawat dan pelumas senjata.Penanaman paksa ini ternyata memberikan dampak kerusakan pada tanah para petani Indonesia, sebagaimana tertulis dalam buku bertajuk Nippon Pengubah Sejarah karya Arisandi.Mengawasi Kegiatan PertanianKegiatan pertanian rakyat Indonesia diawasi oleh pemerintah Jepang secara ketat. Tujuannya adalah untuk mengendalikan harga hasil pertanian, terkhusus beras.Jepang juga mewajibkan penyerahan hasil pertanian sebesar 30% untuk pemerintah, 30% diserahkan ke lumbung desa, dan sisanya milik petani.Demikian penjelasan mengenai kebijakan-kebijakan ekonomi perang yang diterapkan Jepang di Indonesia.