Permainan tradisional Bugis kerap kali diperlombakan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Di Sulawesi Selatan terdapat berbagai permainan tradisional rakyat termasuk di suku Bugis.Permainan tradisional Bugis adalah jenis permainan yang dimiliki oleh masyarakat suku Bugis. Permainan tradisional ini berdasarkan tradisi dan adat kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya secara lisan.Sejumlah permainan tradisional Bugis merupakan bagian dari upacara adat, ada pula hanya sekadar permainan rakyat. Permainan tradisional ini menggunakan alat-alat sederhana yang berasal dari alam.Baca juga: Suku Bugis: Sejarah, Budaya dan Kisah Perantauan yang HebatBerikut 12 permainan tradisional Bugis yang seru serta cara memainkannya seperti dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:1. MappadendangMappadendang merupakan salah satu permainan tradisional Bugis yang cukup dikenal. Mappadendang sendiri merupakan tradisi pesta panen masyarakat bugis.Mappadendang ini merupakan permainan irama alu dan lesung. Mappadendang biasanya dilakukan oleh 6 perempuan dan 4 pria.Pemain yang bertugas dalam memainkan seni menumbuk lesung ini atau Mappadendang dipimpin oleh dua orang. Masing-masing berada di ulu atau kepala lesung guna mengatur ritme dan tempo irama dengan menggunakan alat penumbuk yang berukuran pendek. Biasanya yang menjadi pengatur ritme adalah mereka yang berpengalaman.Sementara yang menumbuk di badan lesung adalah mereka perempuan atau laki-laki yang sudah mahir dengan menggunakan bambu atau kayu yang berukuran setinggi badan orang atau penumbuknya. Para pemain kemudian saling bergantian menumbukkan alu pada sebuah lesung hingga tercipta irama yang apik, menarik dan harmonis.Para pemainnya juga bernyanyi mengucap rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Irama dan nada yang rancak, membuat para pemainnya kian bersemangat.2. MaccukkeJenis permainan tradisional Bugis ini menggunakan alat yang sederhana. Yakni kayu atau rotan yang rata-rata berdiameter 2-3 cm, dengan panjang lebih kurang 30 cm untuk alat pengungkitnya (indo cukke) dan berukuran 1/3 lebih pendek alat yang diungkit (anak cukke).Secara teknis, permainan Maccukke ini dilakukan secara berkelompok, yaitu satu kelompok dua orang atau lebih. Permainan tradisional Bugis ini diawali dengan menentukan kelompok yang pertama mengungkit dan yang pertama menjaga.Area permainan memerlukan tempat atau lokasi yang bersih, tidak berumput untuk area membuat lubang tempat mengungkit, dan area yang luas agar leluasa untuk berlari.Baca juga: 13 Senjata Tradisional Sulawesi Selatan, Simbol Jati Diri Seorang Laki-lakiPermainan ini dilakukan dengan menaruh akan cukke di atas lubang yang telah digali. Kemudian mengungkit anak cukke ke udara menggunakan indo cukke. Ketika anak cukke melayang pemain harus berusaha memukul nya menggunakan indo sukke seperti memukul bola kasti.Permainan ini berlangsung dengan aturan apabila kelompok penjaga berhasil menangkap anak cukke yang berhasil dipukul oleh kelompok pengungkit dan melempar nya serta mengenai salah satu tim pengungkit maka kelompok penjaga mendapat poin. Berikutnya Ma'raga...
3. Ma'ragaMa'raga adalah permainan ketangkasan dengan menggunakan bola dari anyaman rotan yang disebut dengan raga. Ma'raga adalah permainan tradisional Bugis yang menggunakan bola rotal yang biasa digunakan dalam permainan sepak takraw namun lebih tebal.Jumlah pemain biasanya terdiri dari 5-15 orang pria usia remaja sampai dewasa. Permainan ini memadukan ketangkasan dalam memadukan unsur olahraga dan seni.Aturan bermain nya cukup sederhana, yaitu setiap pemain yang menerima raga harus menjaga agar tidak jatuh ke tanah dengan menyepak, melambungkan atau memantulkan dengan tangan, bahu, atau anggota badan lainnya tanpa memegangnya. Pemain yang menjatuhkan raga tidak boleh melanjutkan permainan, atau dianggap kalah jika dalam perlombaan.4. MaggasingMaggasing biasanya dimainkan 2 hingga 6 orang. Secara umum permainan tradisional Bugis ini dimainkan oleh kaum laki-laki, baik anak-anak, remaja maupun dewasa.Peralatan dari permainan ini terdiri dari sebuah gasing yang terbuat dari bahan kayu, dibentuk menyerupai gumbang atau tempayang. Gasing tradisional ini dirancang mempunyai kepala, leher dan badan.Selain itu, permainan ini dilengkapi pula seuntai tali, yang umumnya dibuat dari serat kulit kayu, dengan bentuk pintalan dari atas ke bawah semakin kecil. Pada bagian atas dari tali tersebut dibuat semacam lingkaran berbentuk cincin yang besarnya selalu disesuaikan dengan besar lingkaran jari tengah setiap orang yang akan menggunakannya.Aturan permainan Maggasing dalam masyarakat Bugis terbagi dua. Pertama, permainan yang mengutamakan bentuk, keindahan, serta lamanya perputaran gasing. Sementara yang kedua adalah permainan kompetisi dimana mengutamakan keahlian seseorang dalam bermain dan dapat mengeluarkan semua gasing lawan dari lingkaran arena permainan.Baca juga: 6 Prinsip Hidup Orang Bugis yang Patut Dijadikan Pegangan5. Ma'santoMa'santo adalah salah satu permainan tradisional Bugis yang dapat dilakukan oleh semua golongan masyarakat. Jumlah pemain dalam permainan Ma'santo 2 hingga 6 orang.Namun biasanya dilakukan empat orang pemain dengan dua orang di setiap grup. Permainan Ma'santo biasa dilakukan di lapangan atau di tempat
yang terbuka.Cara memainkannya, terlebih dulu buat sebuah garis persegi panjang dengan ukuran panjang 3X10 meter persegi. Bagian bidang persegi panjang tersebut menjadi dua bagian sama besar.Sediakan juga batu pipih sebesar kepalan tangan, minimal sesuai dengan jumlah pemain. Jika tidak ada batu dapat diganti dengan pecahan genteng atau keramik.Garis pertama maupun garis kedua merupakan garis atau area hukuman bagi pemain dari kelompok Amba' (kelompok yang giliran melempar batu). Tetapi jika ada saja satu diantara semua kelompok itu yang melewati garis ketiga, maka semua anggota kelompok akan terkena hukuman. Sementara kelompok lawan menyusun batu ditempat batu santo' diletakkan untuk dijadikan sasaran bagi kelompok Amba'.6. Bise'-bise'angBise'-bise'ang merupakan permainan tradisional Bugis yang memerlukan kekompakan para pemain dalam satu tim. Pada permainan ini, pemain akan bergerak di titik awal ke titik finish yang telah ditentukan menggunakan sarung sebagai kendaraan.Sarung yang digunakan dalam permainan ini menyimbolkan sebuah perahu yang digunakan seorang nelayan saat pergi berlayar mengarungi lautan.Dulunya, satu sarung dimainkan oleh satu orang pemain. Kini, satu sarung dimainkan oleh dua orang pemain yang duduk berhadap-hadapan dan saling bekerja sama menjalin kaki untuk menggerakkan perahu sarung.Berikutnya Ma'bom atau Ma'benteng...