Fenomena 'selimut hidup' masih menjamur di kawasan Puncak Kabupaten Cianjur. Bahkan setiap akhir pekan atau libur panjang, para perempuan 'selimut hidup' ini kebanjiran pelanggan pria hidung belang.Di tengah redanya pandemi COVID-19, wisatawan asal luar kota yang datang dan menginap di Cianjur kembali meningkat.10 Pria SemalamVila rumah hingga vila kamar pun laris saat setiap akhir pekan, apalagi di momen libur panjang. Ada yang sengaja datang ke Cianjur dan menginap di vila untuk mencari 'selimut hidup'."Kalau yang memang sengaja cari perempuan, biasanya datang ke kawasan prostitusi di Cipanas. Kalau yang ke vila, awalnya hanya menginap kemudian pesan 'selimut hidup' karena ditawari temannya," ungkap Udin (bukan nama sebenarnya), seorang mucikari, Senin 21 Maret 2022.Baca juga: 3 Penampakan 'Raksasa' di Jabar, Aneh tapi NyataMenurutnya, saat akhir pekan, satu perempuan bisa melayani hingga 10 pria dalam semalam. Sedangkan di hari biasa, di bawah lima pria."Beres dari satu tempat, langsung ke tempat lain melayani pria hidung belang lainnya. Kalau sepi semalam paling satu atau dua tamu saja yang dilayani," kata dia.Dewi (bukan nama sebenarnya), mengaku setiap malamnya Ia mesti melayani nafsu para pria hidung belang yang berbeda. Meski hatinya berkata untuk berhenti, tetapi kebutuhan memaksanya untuk menjalani pekerjaan itu."Beragam pria saya layani, yang muda dan tua. Bukan hanya dari Cianjur, tapi banyak tamu dari luar kota juga. Ya mau bagaimana lagi, cari kerjaan susah. Kalau ada pekerjaan lain pun saya ingin berhenti," ungkap dia.Baca juga: Heboh Penemuan 'Tuyul' di CirebonMenurutnya, terkadang pria hidung belang hanya memesannya untuk sekali berhubungan. Tapi ada juga yang meminta untuk ditemani semalaman."Kalau yang sekali main Rp 300 ribu, kalau semalaman di atas Rp 1 juta. Itu pun tidak semuanya untuk saya, harus dibagi-bagi lagi dengan mucikari dan yang nganter kalau tamunya ada di vila," ucapnya.Pahitnya Kehidupan Wanita 'Selimut Hidup'Menjadi 'selimut hidup' ternyata bukan pilihan yang baik. Bahkan para pelakunya lebih kerap merasakan pahit, dibandingkan manisnya. Penghasilannya pun tak banyak, bahkan tergolong hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan.Tidak jarang juga para perempuan mengemis meminta tambahan uang pada pria hidung belang untuk keperluan sehari-hari.Baca juga: Aneh tapi Nyata: Ada 'Kapal Laut Raksasa Berlabuh' di Pelosok Desa KBBDewi (bukan nama sebenarnya), perempuan 'selimut hidup', mengaku untuk sekali melayani tamu dia dibayar Rp 300 ribu. Sedangkan jika diminta melayani semalaman atau long time, ia bisa mendapat bayaran Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta."Bayarannya tergantung short time atau long time. Tapi rata-rata hanya sekali main atau short time," ucap dia.Dalam semalam, terutama saat akhir pekan dan libur panjang dia bisa melayani banyak pria. "Pernah sampai 10 orang semalam," kata dia.Namun uang yang didapatnya tak besar, sebab uang yang didapat itu harus dibagi untuk mucikari atau jasa pengantar. Dari satu pria, dia hanya mendapat Rp 100 ribu.Baca juga: Pohon Trembesi Raksasa di Sumedang Sempat Ditawar Rp 40 JutaTidak jarang juga ia harus mengemis meminta tambahan dari pria yang ditemaninya untuk biaya sehari-hari."Saya kan punya anak, kadang minta tambahan buat beli susu anak. Ada yang ngasih, ada juga yang tidak karena katanya sudah tadi bayar masa harus tambah biaya," ungkapnya.Ia mengaku ingin terbebas dari lingkungan gelap tersebut. Namun perempuan berusia 27 tahun ini terpaksa tetap menjadi 'selimut hidup' lantaran sulitnya mencari pekerjaan."Kalau ada pekerjaan lain saya juga ingin berhenti. Tapi untuk sekarang masih mengandalkan uang dari sini," ucap dia.Secuil Kisah Transaksi SeksMenjadi 'selimut hidup' ternyata bukan menjadi pilihan yang mudah. Ragam ceritanya pun tak pernah habis.Sang 'selimut hidup' di kawasan Puncak Cianjur ini membagikan secuil kisah transaksi seks yang dilakoninya saat menghadapi pria hidung belang. Alasan klasik terlontar dari perempuan dewasa ini soal aktivitasnya tersebut. Ya, demi duit.Silih berganti pria baru dikenal dan pelanggan yang mengencaninya tiap malam. "Setiap malamnya minimal dua pria," kata perempuan itu, Selasa 22 Maret 2022.Baca juga: Hakim Hukum Berat Boris 'Preman Pensiun': 7,5 Tahun Bui-Denda Rp 1 M!Menurutnya, setiap pria nakal itu memiliki karakter berbeda saat transaksi seks. Dia pun kerap berjumpa tamu yang keadaan teler."Sering dapat tamu yang membuat risih, biasanya tamu yang sudah mabuk yang rese," tutur dia."Ya mau gimana lagi. Tetap harus senyum," katanya.Transaksi seks 'selimut hidup' di kawasan Puncak Cianjur ini sama dengan praktik prostitusi pada umumnya di daerah lain. Ada tarifnya. Dia mengaku mematok nominal Rp 300 ribu untuk satu kali aktivitas seksual singkat.Namun uang yang masuk dompet pribadinya tak besar. Sebab uang, yang didapat 'selimut hidup' itu harus dibagi kepada muncikari atau jasa pengantar. Dari satu pria, dia hanya mengantongi Rp 100 ribu.Baca juga: Pelindas Sadis Warga Bandung Masih Misterius!