Kisah Stasiun Jatinegara, Sempat Pindah dan Ganti Nama Lho

Kisah Stasiun Jatinegara, Sempat Pindah dan Ganti Nama Lho

sym2021/09/22 12:03:00 WIB
Stasiun Jatinegara (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Stasiun Jatinegara tidak hanya sekedar penghubung warga Jakarta dengan Bekasi saja. Namun ada sejarah di balik nama serta lokasinya yang sekarang.detikcom pun berbincang dengan Manager Preservation and Documentation Kereta Api Indonesia, Hardika Hadi Rismaji. Stasiun Jatinegara sekarang adalah lokasi kedua juga. Stasiun dulunya berada 600 meter ke arah Pasar Senen.Baca juga: Panduan ke Pasar Barang Bekas Jatinegara, Cari Apa Aja AdaPerusahaan kereta api swasta Bataviaasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM) meresmikan Stasiun Meester Cornelis bersamaan pembukaan jaringan kereta api Batavia (Jakarta)-Meester Cornelis (Jatinegara)-Bekasi pada tanggal 31 Maret 1887. Karena menghadapi masalah keuangan, pada tahun 1889 jaringan kereta Batavia-Bekasi dibeli oleh perusahaan kereta api negara Staatssporwegen (SS)."Jatinegara dulunya juga punya dari BOSM dan kemudian diambil alih oleh SS. Bangunan yang asli itu berada 600 m ke arah Pasar Senen yang dimana posisinya sekarang itu berada di daerah Dipo. Sekitar tahun 1909 bangunannya pun dipindahkan ke lokasi yang sekarang," ungkap Hardika.Bangunan Stasiun Jatinegara yang lama Foto: (Rifkianto Nugroho/detikcom)Pada tahun 1909, SS membangun sebuah stasiun baru yang letaknya sekitar 600 meter arah ke timur Stasiun Meester Cornelis eks BOSM. Pembangunan stasiun baru tersebut diberitakan surat kabar Het Niews van den Dag voor Nederlandsch Indie edisi 11 Oktober 1909.Kepala Eksploitasi Westerlijnen (lintas barat) SS waktu itu mengumumkan bahwa Stasiun Meester Cornelis baru dibuka sementara khusus untuk penumpang, koper, dan pengiriman barang pada 15 Oktober 1909.Sementara itu, stasiun lama akan tetap digunakan untuk lalu lintas barang. Arsitek dari Stasiun Meester Cornelis yang baru diduga yaitu Snuyff, seorang kepala sementara di biro arsitek Burgelijk Openbare Werken (Dinas Pekerjaan Umum)."Jadi yang membedakan Stasiun Jatinegara dengan stasiun lain, kalau Jatinegara itu tidak ada komoditas dia hanya mengangkut barang dan penumpang, barang yang di sini itu adalah koper ya bukan barang komoditas," lanjut Hardika.Wisata Sejarah Stasiun Jatinegara Foto: (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Selanjutnya Perkembangan pembangunan

Pembangunan stasiun baru ini sebagai tempat singgah kereta ekspres ke Bandung. Diharapkan para penumpang dari Weltevreden lebih memilih naik kereta dari stasiun ini dibandingkan dari Stasiun Kemayoran. Namun setelah pengambilaihan jalur Jakarta-Bogor milik Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschapij (NISM) tahun 1913, rencana ini ditinggalkan.Bangunan sayap kanan-kiri stasiun ditambah pada tahun 1920-an, dengan menambah kanopi peron. Adapun besi ukiran sebagai penghubung antara tiang dengan atap berupa besi cor yang diimpor dari Belanda. Tahun 1924 konstruksi penutup samping kanopi dimodifikasi, yakni atap dinaikkan untuk kepentingan elektrifikasi jalur Tanjung Priok-Meester cornelis. Pada Januari 1925, proyek elektrifikasi kereta api Meester Cornelis-Tanjung Priok sepanjang 67,7 kilometer berhasil dirampungkan.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya