Berdiri sejak 2017 lalu, Kezia Skin Care Group yang dikenal dengan produk skincare serta layanan kliniknya ini mulai mengembangkan usaha lewat hadirnya Kezia Facial Spot. Model bisnis kecantikan baru yang diadaptasi dari skema franchise F&B (food and beverages) ini dihadirkan bukan semata untuk mendulang profit, tapi juga untuk mendorong lahirnya womenpreneur di Tanah Air.Founder Kezia Skin Care Group, Hilda Jayasasmita mengatakan saat ini semua orang, tidak hanya wanita tapi juga pria, sudah menyadari pentingnya merawat kulit dan wajah. Untuk itu, pihaknya menghadirkan Kezia Facial Spot untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan perawatan kulit dan wajah dengan jangkauan yang lebih dekat pada masyarakat.Hadirnya Kezia Facial Spot membuat masyarakat tak hanya dapat mengandalkan produk skincare untuk merawat kecantikannya. Akan tetapi juga bisa mendapatkan perawatan dari beautician atau terapis terlatih yang ada di layanan tersebut."Kalau kita bilang klinik kecantikan pada umumnya kan identik dengan perawatan mahal. Nah, Kezia Facial Spot sendiri menyediakan perawatan dengan bahan-bahan premium namun harganya merakyat," ungkap Hilda pada Grand Opening Kezia Facial Spot Yogyakarta pada Sabtu (28/8/2021).Melalui Kezia Facial Spot, Kezia Skin Care Group berkomitmen untuk menumbuhkan entrepreneur-entrepreneur baru serta meningkatkan womenpreneur baru di Indonesia. Upaya ini juga sekaligus menjadi langkah mewujudkan kecantikan di tengah masyarakat Indonesia.Hadirnya sistem kemitraan dari Kezia Facial Spot ini memberi kesempatan untuk para perempuan bisa memulai usaha atau mengembangkan usaha di bidang kecantikan dengan cara yang mudah dan jelas kualitasnya. Sebab, franchisor tak perlu modal banyak untuk bisa membuka tempat perawatan kecantikan dan sudah mendapatkan banyak keuntungan serta dukungan dari Kezia Skin Care Group. Baik berupa produk Kezia Skin Care yang aman dan telah teruji secara ilmiah hingga peralatan treatment yang berkualitas.Tak hanya itu, Kezia Facial Spot juga mendorong terciptanya lapangan kerja baru untuk mendukung jalannya operasional outlet di masing-masing daerah. Baik terapis maupun beauty consultant yang akan bertugas di masing-masing outlet juga akan mendapatkan pelatihan langsung dari pihak Kezia pusat di Jakarta. Sehingga, perawatan yang diberikan terjamin karena dilakukan oleh tenaga kerja terlatih.Hilda pun menjelaskan pihaknya sempat menjalankan program Kezia Bantu Negeri di Tengah Pandemi untuk mendorong lahirnya womenpreneur di Indonesia. Melalui program sosial ini, pihaknya memberi kesempatan untuk para ibu-ibu, atau mahasiswa sekalipun untuk belajar berjualan online dan menjadi reseller dari Kezia Skin Care tanpa syarat biaya membership. Ia menambahkan, pihaknya juga menghapus minimum pembelian bagi para reseller sehingga memudahkan perempuan di Indonesia untuk mulai membuka usaha."Maksudnya adalah membantu perekonomian mereka yang terdampak dari PHK, atau pengurangan jam kerja (karena pandemi) atau biar orang-orang bisa di rumah saja tapi produktif. Kezia Bantu Negeri ini sendiri tidak melulu soal jualan, tapi kita memberikan training-training gratis mengenai gimana cara jualan online yang baik di marketplace atau social media. Jadi kita beri materi itu dari 0, banyak banget member kita yang baru bergabung belum punya basic soal berjualan online sama sekali itu kita ajarkan," terangnya.Menurutnya, upaya membuka kesempatan bagi para perempuan untuk menjadi reseller dengan mudah tanpa syarat ini turut mengembangkan minat para reseller untuk mengembangkan usaha lewat Kezia Facial Spot. Dengan mengandalkan kedekatan dari para reseller, Kezia berharap bisa memperluas jangkauan layanannya hingga ke titik-titik terpencil sekalipun serta membangun jaringan kemitraan dengan para womenpreneur.Sementara itu, Owner dari Kezia Facial Spot Yogyakarta, Anggry Anggara Dewi mengaku tidak sengaja menemukan skincare Kezia hingga akhirnya tertarik untuk membuka bisnisnya sendiri di Yogyakarta.Menurutnya, prospek bisnis dari perawatan kecantikan ini sangat bagus dan belum hadir di wilayahnya. Untuk itu, ia pun menjalin kerja sama dengan Kezia Skin Care Group dan membuka cabang di Yogyakarta pada lokasi strategis dengan sasaran mahasiswa serta ibu-ibu muda yang membutuhkan layanan kecantikan dengan harga terjangkau dan kualitas yang terjamin."Obrolannya cukup singkat, persiapan ini sekitar 2-3 bulan. Agak lama karena tiba-tiba PPKM, ini mundur satu bulan untuk opening karena PPKM jadi terkendala. Prosedurnya ini nggak sulit karena banyak dibantu juga oleh tim Kezia. Akhirnya, semua bisa terwujud dengan lancar, alhamdulillah," ungkap perempuan yang akrab disapa Anggy ini.Selain memiliki prospek yang menggiurkan, Anggy menilai sistem kemitraan ini juga banyak membantu mereka yang baru saja belajar membuka bisnis karena tim dari Kezia banyak membantu perihal marketing layanan dan produknya. Tak hanya itu, Kezia juga menyediakan training untuk meningkatkan keterampilan para terapis yang akan bekerja di masing-masing outlet."Di Kezia ini walaupun belum punya skill, ada training di Jakarta. Saya kirim calon beautician itu ke Jakarta, di-training di sana selama dua minggu dan dilihat juga apakah sudah lancar atau bagus skill-nya," jelas Anggy.Anggy mengaku meski persaingan skincare dan layanan kecantikan di Yogyakarta cukup ketat, ditambah dengan adanya pandemi, ia tetap optimis dengan bisnis kecantikan yang baru saja dibukanya saat ini."Walaupun banyak salon-salon kecantikan, saya rasa mereka tidak memiliki kelengkapan seperti yang di sini. Karena di sini kelengkapannya sama seperti di klinik besar, hanya saja memang tidak ada tindakan dokter. Hanya untuk perawatan facial tapi alat-alatnya sangat lengkap dan harganya terjangkau. Karena itu saya percaya diri, Kezia Facial Spot bisa diterima dan ramai oleh masyarakat," tuturnya.Anggy pun mengatakan selain bisa membuka layanan perawatan secara offline, pihaknya juga bisa menjual produk secara online dengan adanya bisnis ini. Sehingga, kondisi pandemi saat ini tidak menjadi penghalang untuk menjalankan Kezia Facial Spot."Kalau memang treatment-nya belum bisa dilakukan secara offline, kita bisa jualan produk skincare secara online. Jadi nggak usah khawatir lah, bisa offline dan online tetap jalan," pungkasnya.