Miris, Kisah Sedih di Balik Berdirinya McD

Miris, Kisah Sedih di Balik Berdirinya McD

kil2021/06/13 11:02:04 WIB
Foto: Telegraph

McDonald's saat ini sudah menjadi raksasa restoran cepat saji di dunia. Burger, kentang goreng dan cola menjadi menu andalan restoran berlogo huruf M tersebut.Tapi siapa sangka ada kisah miris nan tragis di balik berdirinya restoran yang berkolaborasi dengan boy band asal Korea Selatan, BTS.Begini ceritanya, dua bersaudara Dick dan Mac McDonald baru saja bangkrut dari usahanya di bidang film. Kemudian mereka memiliki ide untuk membuat sebuah restoran yang berbeda dengan konsep restoran lainnya pada tahun 1940an.Diceritakan dalam film The Founder yang ditayangkan pada 2016 Dick dan Mac merancang bagaimana menciptakan alur pembuatan makanan dengan cepat dan efisien. Sehingga pembeli tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkannya.Mereka menggambarkan konsep di sebuah lapangan tenis dengan menggunakan kapur berwarna untuk menggambar dapur produksi makanan McDonald's.Baca juga: Sejarah McD di Indonesia, Gerai Pertama di SarinahAkhirnya mereka menemukan konsep makanan yang bisa diproduksi dengan cepat, hanya 30 detik burger sudah bisa diberikan kepada pembeli. Awal pembukaan, keduanya sempat kebingungan dalam menjalankan usahanya namun restoran berkembang dalam waktu yang sangat cepat.Orang berbondong-bondong mendatangi gerai McDonald's pertama di California. Mereka ingin merasakan sensasi memesan makanan seharga 15 sen dan mendapatkannya dalam waktu cepat.Tanpa piring stainless, mereka memakan burger dari kertas dan minuman dari gelas berbahan kertas. Selesai makan, mereka langsung bisa membuangnya ke tong sampah.Pada 1954 gerai pertama berkonsep Speedee itu makin ramai, membuat Dick dan Mac membutuhkan mesin pembuat milkshake dalam jumlah yang banyak. Mereka memesan ke sebuah perusahaan penyedia mesin pembuat milkshake.Datanglah Ray Kroc yang merupakan pendiri sekaligus sales mesin-mesin tersebut. Dia sangat heran, ada restoran yang berani memesan 8 unit mesin milkshake.Saat menginjakkan kaki di depan outlet McDonald's pertama, Ray terkagum-kagum melihat antrean orang-orang di restoran tersebut. Dia bahkan kebingungan ketika memesan dan pesanannya sangat cepat ia terima.Ketika bertemu dengan Dick dan Mac. Ray masih terheran-heran dengan konsep restoran tersebut. Dick dan Mac menceritakan seluk beluk restorannya hingga membuat Ray kepikiran. Dia menyampaikan ada konsep baru kepada istrinya Ethel.Keesokan harinya, Ray datang lagi. Dia menawarkan konsep waralaba kepada Dick dan Mac. Terjadi tarik ulur antara kedua belah pihak. Namun akhirnya Dick dan Mac luluh, mereka berupaya melegalkan perjanjian tersebut dengan kontrak hitam di atas putih.Kisahnya berlanjut di halaman berikutnya.Baca juga: Transformasi McD, dari Resto Kecil hingga Punya 9 Juta Cabang di DuniaRay dan Ethel berusaha untuk mencari klien yang ingin membeli waralaba tersebut. Ethel menghubungi teman-teman dan relasinya begitupun Ray. Hingga akhirnya Ray bertemu dengan Joan yang merupakan istri kliennya.Dia menyukai Joan, ketika pertama kali bertemu di restoran suami Joan yang sedang diprospek menjadi mitra waralaba Ray.Namun, seiring berjalannya waktu. Ray menemui kendala dalam proses perekrutan mitra waralabanya. Dia menemui banyak tantangan hingga kehabisan modal.Hingga dia bertemu seorang konsultan keuangan dan akhirnya merusak kontrak dan perjanjian dirinya dengan Dick dan Mac. Kroc membuat perusahaan baru dan mengganti seluruh sistem lama yang dibangun dan mereka setujui.Misalnya sesuai dengan masukkan Joan, Ray mengganti milkshake asli dengan milkshake bubuk, alasannya demi menekan biaya yang disebut sangat mahal setiap bulannya. Kemudian Ray juga membangun restoran dengan nama McDonald's Number 1.Hal ini membuat bingung Dick dan Mac. Mereka marah besar kepada Ray. Namun Ray tak bergeming, dia justru semakin berambisi untuk menguasai McDonald's sebagai raksasa bisnis yang dia ciptakan.Semakin banyak gerai yang dia buka di negara bagian dan McDonald's menjadi restoran terbesar di Amerika Serikat (AS).Karena Dick dan Mac selalu komplain dengan apa yang dia lakukan tak sesuai kontrak dan perjanjian. Ray menawarkan sebuah cek kosong kepada mereka berdua.Hingga Dick dan Mac meminta uang senilai US$ 2,7 juta dolar sebagai pengganti atau pembelian merek. Kemudian mereka juga meminta royalti 1% dari setiap penjualan.Namun Ray sangat licik, untuk royalti dia meminta perjanjian hanya dengan jabat tangan. Saat berjabat tangan, dia berjanji jika akan membayarkan royalti kepada mereka berdua.Usai perjanjian, Dick dan Mac menyaksikan papan McDonald's di San Bernardino dibongkar dan dirombak habis-habisan sesuai dengan desain Ray. Selain itu, Ray juga menceraikan Ethel dan Joan juga menceraikan suaminya. Kemudian mereka menikah.Hingga saat ini, royalti tidak pernah diterima oleh Dick dan Mac. Seharusnya saat ini Ray membayar royalti US$ 100 juta per tahun.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya