Ancaman Wabah 'Pneumonia Misterius' di Kazakhstan

Ancaman Wabah 'Pneumonia Misterius' di Kazakhstan

up2020/07/11 05:54:16 WIB
Ilustrasi pneumonia (Foto: Thinkstock)

Belum lama sejak pandemi COVID-19, Kedutaan Besar China kembali melaporkan dugaan kasus 'pneumonia misterous' yang terjadi di Kazakhstan. Disebutkan dalam peringatan itu bahwa ada 'kenaikan signifikan' kasus-kasus pneumonia di kota-kota seperti Atyrau, Aktobe dan Shymkent sejak pertengahan Juni."Tingkat kematian dari penyakit ini jauh lebih tinggi daripada virus Corona baru. Departemen kesehatan negara itu sedang melakukan penelitian komparatif terhadap virus pneumonia, tetapi belum mengidentifikasi virusnya," tulis kedutaan China kepada warganya di negara itu dikutip dari SCMP.Kedutaan besar China menggambarkan penyakit tersebut sebagai 'pneumonia misterius', pejabat dan media setempat hanya mengatakan penyakit itu sebagai pneumonia biasa. Tidak jelas mengapa kedutaan besar China menyebut penyakit itu sebagai 'pneumonia misterius'.Baca juga: Bajaj Bajuri dan Sederet 'Ramalan' Corona yang Bikin HebohPernyataan Kedutaan China menyebut sejauh ini ada hampir 500 kasus pneumonia di tiga tempat, dengan lebih dari 30 orang dalam kondisi kritis. Kazakhstan secara keseluruhan menyaksikan 1.772 kematian akibat pneumonia pada awal tahun ini, 628 di antaranya terjadi pada Juni, termasuk beberapa warga negara China."Kedutaan China di Kazakhstan mengingatkan warga negara China di sini untuk mewaspadai situasi dan meningkatkan pencegahan untuk menurunkan risiko infeksi," tulis pernyataan kedutaan.Sementara itu kepala departemen perawatan kesehatan di ibu kota Nur-Sultan, Saule Kisikova, mengatakan kepada kantor berita Kazinform: "Sekitar 300 orang yang didiagnosis menderita pneumonia dirawat di rumah sakit setiap hari."Pada akhir bulan lalu pejabat memperingatkan tentang peningkatan kasus pneumonia. Kisikova mengatakan bahwa dokter menemukan 600 orang sehari dengan gejala pneumonia.Baca juga: China Peringatkan 'Pneumonia Misterius' yang Mematikan di Kazakhstan

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya