Tifatul: Siapa Oknum Pembuang Zat Radioaktif di Perumahan Batan Indah?

Tifatul: Siapa Oknum Pembuang Zat Radioaktif di Perumahan Batan Indah?

dnu2020/02/15 06:33:40 WIB
Tifatul Sembiring, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS (Rengga Sancaya/detikcom)

Area di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, terpapar radioaktif. Anggota Komisi VII DPR menduga ada oknum yang membawa zat radioaktif ke area permukiman itu."Ini harus dicek ini, oknum yang bawa siapa ini orangnya. Kan dia nggak bisa jalan-jalan sendiri barangnya (bahan radioaktif). Penegak hukum harus mencari oknum yang membawa itu," kata anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS, Tifatul Sembiring, kepada wartawan, Sabtu (15/2/2020).Baca juga: Area di Perumahan Batan Indah Tangsel Terpapar Radioaktif!Komisi VII DPR bermitra dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Tifatul menduga ada unsur kelalaian yang menjadi biang kerok radiasi nuklir di permukiman itu.Dia mendorong Bapeten untuk menyelidiki secara tuntas radiasi nuklir di perumahan itu."Jadi ada semacam kelalaian. Mungkin ini limbah, kemudian ada orang yang membuang saja. Ini kemudian pecah dan bocor, dan lain sebagainya," kata Tifatul.Baca juga: Serpihan Sumber Radioaktif Ditemukan, Bapeten Ambil Sampel TanahLokasi persis lokasi yang terpapar radioaktif itu ada di tanah kosong, dekat lapangan voli Blok J, lingkungan perumahan Batan Indah. Bapeten menemukan radiasi itu pada 7 dan 8 Februari kemarin. Bapeten langsung memasang garis pembatas (safety perimeter) agar warga tidak mendekat ke lokasi."Ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli Blok J," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, dalam keterangan pers, Jumat (14/2) malam tadi.Baca juga: Area Perumahan Batan Tangsel Kena Radioaktif, Warga Dicek KesehatannyaBapeten pun mengambil tanah untuk dianalisis. Sumber paparan radioaktif berasal dari serpihan. "Setelah pengangkatan serpihan sumber radioaktif tersebut, dan dilakukan pemetaan ulang, ditemukan bahwa laju paparan mengalami penurunan, namun masih di atas nilai normal," jelas Indra.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya